lita

Cute Blue Flying Butterfly
Cute Blue Flying Butterfly

Rabu, 29 Oktober 2014

KEPEMIMPINAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.
Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta apa hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan. Untuk menjawab pernyataan tersebut dapat ditemukan pada bagian pembahasan.
B.        Rumusan Masalah
1.      Pengertian kepemimpinan
2.      Macam-macam kepemimpinan
3.      Kepemimpinan dan prilaku
4.      Praktik kepemimpinan pendidikan

C.          Tujuan
1.      Untuk memahami defenisi kepemimpinan
2.      Untuk mengetahui macam-macam kepemimpinan
3.      Untuk memahami kepemimpinan dan prilaku
4.      Untuk memahami praktik kepemimpinan pendidikan



D.            Metode Penulisan
Penyusunan dalam mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan materi ini dari buku-buku serta browsing dari internet tentang materi terkait.


E.                  Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan maklah ini, penulis membaginya menjadi tiga bagian,yaitu:
I.                      Pendahuluan yaitu, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
II.                   Pembahasan yaitu, pengertian teknologi informasi, dan peran teknologi informasi.
III.                 Penutupan yaitu, kesimpulan dan daftar pustaka.



BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang dikaji secara komprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Kepemimpinan dapat juga di artikan sebagai  kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok . Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tujuan bersama.
Adapun defenisi dari kepemimpinan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.

·            Richard L. Daft
Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian tujuan.
·            George R. Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
·            G.L.Feman & E.K.aylor
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.
·             C.M. Bundel “Is Leadership losing its importance ?”
Kepemimpinan seorang seni mendorong/mempengaruhi orang-orang lain untuk mengerjakan apa yang dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya.
·             R. C. Davis “ The Fundamentals of Top Management”
Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya.

B.        MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses untuk mempengaruhi dan mendorong orang lain agar bekerja keras dalam mencapai suatu tujuan.
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan ;

B.1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

B.2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

B.3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.


C.          KEPEMIMPINA DAN PRILAKU
1)         Konsep Perilaku Kepemimpinan
            Dalam mengembangkan dan memajukan suatu organisasi manajer dengan pengaruh kepeimpinan yang dimiliki yang dimilikinya berkewajiban untuk memahami prilaku setiap karyawan yang berada di lingkungan kerjanya. Karena itu dalam mewujudkan suatu prilaku yang diinginkan oleh konsep manajemen maka seorang manajer mengharuskan untuk mempergunakan kekuatannya. Kekuatan legitinasi, penghargaan, dan koersif adalah bentuk dari kekuatan jabatan yang digunakan manajer untuk mengubah prilaku karyawan (Richard L. Daft).
            Secara lebih dalam Richard L. Daff menjelaskan ketiga bentuk kekuatan tersebut yaitu :
-          Kekuatan Legitimasi. Kekuatan yang berasal dari proses manajemen formal dalam sebuah organisasi dan otoritas yang diberikan padanya (legitimate power).
-          Kekuatan penghargaan. Kekuatan penghargaan berasal dari otoritas untuk memberi penghargaan kepada orang lain (reward power)
-          Kekuatan koersif. Merupakan kebalikan dari kekuatan penghargaan, kekuatan koersif ini mengacu pada otoritas untuk menghukum atau merokomendasikan hukuman (coercive power).
                        Seorang pemimpin harus menghindari prilaku memerintah karyawan dengan alasan yang tidak jelas atau sesuatu yang tidak bisa diterima secara logika, ini sering disebut dengan resistensi. Jika tugas yang pekerjaan yang harusnya dijalankan oleh para karyawan secara tulus, ikhlas, dan taat namun ternyata tidak terlaksana secara yang diharapkan, maka seorang pemimpin harus mencari tahu apa yang menyebabkan itu dapat terjadi.
                       
  Seoranng pemimpin mempengaruni para bawahannya berdasarkan :
-                   Coercive power (kekuatan berdasarkan paksaan)
           Kekuatan ini didasarkan atas perasaan takut dan berlandaskan atas perkiraan pihak bawahan bahwa ia akan dikenakan hukuman apabila ia tidak menyetujui tindakan-tindakan dan keyakinan atasannya.
-                   Reward power (kekuatan untuk memberikan penghargaan)
           Pemimpin dapat memberikan penghargaan-penghargaan kepada bawahan, bila bawahan melalukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan keinginan atasan.
-                   Legitimate power (kekuatan yang sah)
           Kekuatan ini timbul dari proses supervisior didalam organisasi yang bersangkutan.
-                   Expert power (kekuatan karena keahlian)
           Kekuatan ini timbuk karena seorang individu memiliki ketrambilan tertentu, pengetahuan atau menerapkan keahliannya dalam bidang itu.
-                   Kekuatan Referen
           Kekuatan ini didasarkan atas identifikasi seorang pengikut dengan seorang pemimpin yang sangat dihormati dan terpandang oleh pengikut tersebut.


D. PRAKTIK KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
           Semua orang sebenarnya layak menjadi seorang pemimpin. Namun, tidak semua orang mampu menjalankan amanat yang menjadi tanggung jawabnya. Pada dasarnya terdapat lima dasar praktek teladan perilaku dalam kepemimpinan:

1.   Pemimpin menantang proses

Pemimpin selalu mencari kesempatan untuk mengubah status quo. Mereka mencari cara-cara inovatif untuk meningkatkan organisasi yang dipimpinnya. Mereka bereksperimen dan mengambil risiko. Karena mengambi risiko kemungkinan melakukan kesalahan dan gagal cukup besar, para pemimpin menerima kekecewaan itu sebagai kesempatan belajar.

2.   Pemimpin mampu memberi inspirasi visi kepada orang lain

Para pemimpin percaya bahwa mereka dapat membuat perbedaan. Mereka membayangkan masa depan, menciptakan pencitraan yang ideal dan unik dari organisasi yang dipimpinnya. Melalui penampilan yang kuat dan tenang pemimpin sehingga akan membawa orang lain untuk mewujudkan mimpi tersebut.

3.   Pemimpin memungkinkan orang lain untuk bertindak

Pemimpin selalu memupuk semangat kerjasama dan membangun tim. Mereka secara aktif melibatkan orang lain. Mereka memperkuat orang lain, membuat setiap orang merasa mampu dan berkuasa.




4.   Seorang pemimpin menentukan cara meraih tujuan

Mereka menetapkan nilai-nilai tentang bagaimana karyawan, rekan, dan pelanggan harus diperlakukan. Mereka menciptakan standar keunggulan dan kemudian menetapkan contoh bagi orang lain untuk mengikuti.

5.   Pemimpin mempunyai keteguhan hati

Para pemimpin percaya mereka mendapatkan hal luar biasa dilakukan dalam organisasi dengan kerja keras. Untuk menjaga harapan dan tekad hidup, para pemimpin mengakui bahwa individu-individu membuat kontribusi untuk pendakian ke puncak. Dan setiap tim pemenang akan diberi imbalan olehnya atas usaha mereka. Mereka dapat membuat semua orang merasa seperti pahlawan.


BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Definisi kepemimpinan itu sendiri banyak pendapat dari beberapa ahli namun inti dan tujuannya tetap sama yaitu mencapai tujuan  yang diinginkan bersama. Jadi dapat disimpulkan, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu. Macam-maam gaya kepemimpinan dibedakan menjadi tiga aspek antaranya Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian, Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic.
            Seoranng pemimpin mempengaruni para bawahannya berdasarkan ; Coercive power (kekuatan berdasarkan paksaan), Reward power (kekuatan untuk memberikan penghargaan), Legitimate power (kekuatan yang sah), Expert power (kekuatan karena keahlian) dan kekuatan Referen. . Pada dasarnya terdapat lima dasar praktek teladan perilaku dalam kepemimpinan; Pemimpin menantang proses, Pemimpin mampu memberi inspirasi visi kepada orang lain, Pemimpin memungkinkan orang lain untuk bertindak, Seorang pemimpin menentukan cara meraih tujuan, Pemimpin mempunyai keteguhan hati.



                                                  
Daftar Pustaka


  • Fahmi, Irham. 2012. Manajemen : Teori, Kasus dan solusi. Bandung : Alfabeta. Hal. 57- 69
  •   http://nsvn.wordpress.com/2014/01/12/pengertian-leadership (diakses pada tanggal 10 September 2014)
  • http://www.ciputraentrepreneurship.com/manajemen/5-dasar-praktek-kepemimpinan (diakses pada tanggal 11 September 2014)                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar