BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak pernah lepas dari Manajemen. Tidak
hanya untuk kebutuhan formal dilingkungan kerja maupun universitas saja, akan
tetapi selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari,bahkan sejak kecilpun tanpa
disarari kita telah menage diri kita.
Oleh
karena itu pembuatan makalah yang bertemakan sistem,pendekatan dan fungsi
manajemen ini dilatar belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata
kuliah pengantar manajemen pendidikan serta untuk membantu pembacanya
dalam memperdalam pengetahuan ilmu
sistem manajemen,pendekatan manajemen maupun
fungsi dari manajemen itu sendiri. Hal ini sangat diperlukan agar
pembacanya dapat memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan ilmu
manajemen.
Semoga
pembaca dapat memahami isi dari makalahsistem,pendekatan dan fungsi manajemen
iniserta dapat mengaplikasikannya dalam
kerhidupan sehari-hari.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang pembuatan makalah ini dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah
yaitu:
·
Apa yang dimaksud
dengansistem,pendekatan dan fungsi manajemen?
·
Bagaiman cara memilah
pendekatan sistem dan pendekatan serta fungsi?
C.
Tujuan
Tujuan
yang diharapkan dari pembuatan makalah yang
ini yaitu :
·
Pembaca dapat memahami
sistem,pendekatan dan fungsi manajemen agar dapat menerapkan penggunaan nya
secara baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
·
Pembaca dapat
menentukan pilihan di berbagai sistem maupun pendekatan mana yg sesuai
dengan kebutuhannya.
A.
SISTEM
– SISTEM MENAJEMEN
Sistem
mangemen yang diterapkan oleh manager dalam memimpin suatu organisasi
(perusahaan) tergantung pada karakter seseorang manager dan keadaan organisasi
yang dipimpinnya. Sitem – sistem manajemen itu dapat dibedakan atas :
1. Manajemen
Bapak ( Paternalistik Magement )
2. Manajemen
Tertutup ( Close Mangement )
3. Manajemen
Terbuka ( Open Management )
4. Manajemen Demokrasi ( Democratic Management )
Uraian
singkat mengenai keempat sistem manajemen diatas, adalah sebagai berikut :
Manajemen
Bapak
Dalam sistem manajemen bapak ini diartikan bahwan
setiap usaha dan aktifitas organisasi para pengikut (bawahan) selalu mengikuti
jejek bapak. Apa yang dikatakang (diperintahkan) bapak itulah yang benar. Dalam
hal ini tidak ada alternatif lain kecuali mengikuti bapak. Manager manganggap
pemimpinnya itulah yang paling baik, paling pintar, dan paling benar.
Kebaikan
dan kelemahan manajemen bapak ini adalah sebagai berikut :
Kebaikannya :
1. Adalah
jika bapak atau pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan
cepat dikerjakan, sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik.
Kelemahan :
1. Jika
bapak tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut
menyeleweng
2. Kemajuan
organisasi terbatas, sebab hanya tergantung pada bapak, bawahaannya hanya robot
saja
3. Kalau
terjadi penggantian pimpinan maka pimpinan baru akan sulit untuk melakukan
tugas – tugas kepemimpinan sebab para bawahan terbiasa mengkultuskan pimpinan
lamanya
4. Para
bawahan menjadi orang–orang yes man saja,
sehingga daya pikir kreativitasnya tidak ada
Di
Indonesia tampak ada kecenderungan menejemen bapak ini artinnya bapak senang
(ABS). Hal ini perlu kita perbaiki. Asal bapak senang (ABS) dasarnya diciptakan
oleh atasan/pimpinan, karena dia hanya mau menerima laporan – laporan yang baik
– baik saja tanpa mengecek kebenarannya.
Manajemen
Tertutup
Dalam manajemen
tertutup, manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan
para bawahannya walaupun dalam batas – batas tertentu saja.
Kaputusan – keputusan diambilnya
tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pangambilan keputusan
tersebut.
Kebaikannya :
1. Kerahasian
dan keadaan perusahaan sangat terjamin
2. Pengambilan
keputusan cepat,karena tidak melibatkan partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan
Keburukannya :
1. Para
bawahan/pengikut tidak mengetahui keadaan prusahaan,apakan untung atau rugi
2. Problem
dan pemeceahan masalah yang dihadapi perusahaan hanya dihadapi manajer
3. Tidak
mempersiapkan kader-kader penggantinya dimasa depan
4. Menumbulkan
sikap apatis para bawahan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau
organisasi
Manajemen
tertutup ini biasanya diterpkan oleh seseorang manajer otoriter karena dia
manganggap yang paling pintar, berkuasa, dan lain sebagainya. Falsafat
kepemimpinanya adalah “bawahan untuk manajer (atasan)”
Manajemen Terbuka
Manajemen terbuka ini diterapkan dengan
cara sebagai berikut.
a.
Manajer (atasan) banyak
menginformasikan keadaan (rahasia) perusahaankepada para bawahannya , sehingga
bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan
(orgsnisasi).dan semakin tinggi kedudukanbawahan maka semakin banyak ia
mengetahui rahasia perusahaan (organisasi). Akan tetapi top manjer selalu
dipegang teguh oleh manajer (atasan).
b.
Seorang manajer dalam mengambil
keputusan , terlebih dahulu memerikan kesempatan kepada para bawahannya untuk
mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya. Tegasnya,manajer mengajak
para bawahannya untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalahyang
dihadapi. Keputusan terakhir tetap
berada di tangan manajer.
Manajemen
terbuka ini mempunyai kebaikan dan keburukan sebagai berikut :
Kebaikan-kebaikannya:
1. Para
bawahan ikut serta memikirkan kesulitan yang dihadapi organisasi (perusahaan) dan ikut
pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi dan mengembangkan
usaha-usaha organisasi.
2. Para
bawahanmengetahui arah yanga diambil organisasi, sehingga jika telah menjadi
keputusan mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakannya.
3. Para
bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.
4. Para
bawahan terbina dan terlatih, sehingga pengkaderan berkembang dan kesinambungan
( regenerasi ) terjamin.
5. Akan
menimbulkan suatu kompetisi yang sehat sambil mereka berlomba-lomba
mengembangkan kecakapan dan kemampuannya.
6. Akanmenimbulkan
kerja sama yang semakin baik dan hubungan-hubungan yang semakin harmonis.
7. Akan
menimbulkan perasaan senasibdansepenanggungan serta solidaritas yang semakin
baik.
Keburukan-keburukannya :
1. Pengambilan
keputusan lama dan bertele-tele,dan biaya semakin banyak,sebab diadakannya
pertemuan-pertemuan.
2. Rahasia
perkusahaan kurang terjamin karenaada kemungkinan para pejabat yang mengikuti pertemuan
membocorkannya.
3. Kecakapan
dan kepemimpinan manajer akan diketahui para bawahan sehinngga wibawanya
berkurang.
Perlu di perhatikan bahwa bawahan
yang diikut sertakan dalam pertemuan-pertemuan harus didasarka atas kedudukan
pejabat dan tingkat kerahasiaan masalah-masalahuang akan diputuskan. Manajemen
terbuka ini biasanya diharapkan oleh manajer partisiparif karena “falsafah
kepemimpinannya adalah manajer “atasan’ untukitu bawahan”.
Manajemen
Demokrasi
Pelaksanaan manajemen demokrasi
hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya dalam proses pengambila
keputusan,dimana paraanggota/bawahan diajak dan diikutsertakan berpartisipasi
memberikan saran-saran dan cara pemecahan masalah yang dihadapi.
Perbedaan manajemen terbuka dan
demokrasi terletak pada:
1. Manajemen
demokrasi hanya dapat dilakukan didalam suatu organisasi yang setiap anggotanya
memiliki hak yang sama seperti MPR,DPR,Koperasi,dan lain-lainnya.sedangkan
organisasi terbuka dapat dilaksanakan diorganisasi maupun perusahaan.
2. Dalam
manajemen demokrasi setiap anggota “ikut menetapkan keputusan”berdasarkan suara
terbanyak (keputusan bersama), sedangkan manajemen terbuka keputusannya hanya
ditetapkan oleh pimpinan saja.
Kebaikan
manajemen demokrasi antara lain adalah :
1. Keputusan
yang diambil lebih relatifbaik karena dipikirkan dan diputuskan oleh orang
banyak orang.
2. Kecenderungan
untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.
3. Keputusan
yang diambil dapat dipertanggungjawabkan oleh anggota.
4. Ruang
lingkup dan arah keputusandiketahui oleh masyarakat.
Keburukan-keburukannya:
1. Biaya
dan waktu mengambil keputusannya cukup lama bahkan bertele-tele sebab
pemikiran-pemikiran para anggotanya tidak sama dan sering berargumentasi.
2. Adanya
tirani minoritas dari para anggota misalnya:
a. Minoritas
yang kalah suara dengan terpaksa menyetujui keputusan yang ditetapkan.
b. Sekelompok
minoritas karena keliahaian dankecakapannya berargumentasi maka ia dapat
mempengaruhi para anggota hanya memikirkanpendapatnya, ide-idenya untuk
disetujui menjadi suatu keputusan.
c. Kelicikan
pimpinan sidang mengarahkan rapat dalam mengelola keputusan misalnya dengan
menanyakan “siapa yang tidak setuju acungkan tangan” biasanya orang yang
ragu-ragu.
Dari keempat
sistem manajemen di atas tidak satupun yang mempunyai keunggulan mutlak,sebab
sama-sama mempunyai kebaikan dan keburukannya.
Harbison
myers dalam bukunya management in the
industrial world mengemukakan tipe-tipe manajemen sebagai berikut.
1. Patrimonial
management, perusahaan dimilikidan dipimpin serta kedudukan-kedudukannya yang
penting dipegang oleh anggota-anggota keluarga sendiri.
2. Political
management, kedudukan-kedudukan yang amat penting di dalam organisasi atau
perusahaan diduduki oleh orang-orang yang mempunyai hubungan poliltik dan
didasarkan kepada keesetiaan mereka terhadap partai politik atau golongan
tertentu.
3. Professional
management , kedudukan penting didalam organisasi atau pesrusahaan diserahkan
kepada para ahli , mereka yang benar-benar telah membuktikan kecakapannya .
jadi, tidak didasarkan pada golongan atau hubungan tertentu,tetapi semata-mata
didasarkan pada kemampuan dan prestasi.
B. PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
Ada
berbagai pendekatan (approach) yang dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu
manajemen, yaitu:
1. Pendekatan
Berdasarkan Kebiasaan
2. Pendekatan
Berdasarkan Kelakuan Antarindividu
3. Pendekatan
Berdasarkan Kelakuan Kelompok
4. Pendekatan
Sistem Kerja Sama Sosial
5. Pendekatan
Sistem Sosio Teknik
6. Pendekatan
Teori Keputusan
7. Pendekatan
Pusat Komunikasi
8. Pendekatan
Matematis
9. Pendekatan
Situasional
10. Pendekatan
Sumber Daya Manusia
11. Pendekatan
Kombinasi
Uraian
singkat dari berbagai pendekatan manajemen di atas adalah sebagai berikut.
1.
Pendekatan
Berdasarkan Kebiasaan (Empirical
Case Approach)
Menurut
pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut “sejarahnya dan asal usulnya berdasarkan
pengalaman-pengalaman nyata di masa yang lalu”. Beberapa kasus yang pernah
terjadi dianalisis untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa depan,
berdasarkan hasil analisis itu lalu ditarik kesimpulan dan dijadikan pedoman
berpikir dalam menerapkan manajemen.
2.
Pendekatan
Berdasarkan Kelakuan Antarindividu (Interpersonal
Behavior Approach)
Pada pendekatan ini manajemen dipelajari
berdasarkan “hubungan antara manusia” yakni tingkah laku hubungan manajer
dengan bawahan dan tingkah laku hubungan bawahan dengan bawahan sebagai
manusia.topik-topik yang dipersoalkan dalam pendekatan adalah “human relations, motivasi, kepemimpinan, perilaku manusia, psikologi dan
komunikasi”.
3. Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Kelompok
(Group Behavior Approach)
Dalam pendekatan ini manajemen
dipelajari dari “psikologi sosial suatu pola budaya mengenai susunan tingkah
laku kelompok manusia” (organization
behavior) yang diartikan sebagai sistem, pola hubungan antara manusia di…
kelompok.
Chester I. Barnard berpendapat bahwa
masalah-masalah sosial di dalam organisasi meliputi attitude, habit, pressure, dan
conflicts.Attitude, habit, pressure dan
conflicts ini dalam lingkungan budaya merupakan sumbangan yang berharga
bagi manajemen. Misalnya dalam faktor habit
(tolong-menolong) merupakan dasar dari suatu organisasi
.
4.
Pendekatan
Sistem Kerja Sama Sosial (Cooperative
Social System Approach)
Menurut pendekatan ini manajemen
dipelajari dari teori sistem atau merupakan bagian dari teori sistem.
Pendekatan sistem kerjasama sosial sangat berperan dalam manajemen, karena
semua manajer berkerja dalam suatu sistem sosial. Manajer memimpin suatu organisasi
berdasarkan kerjasama manusia. Kerjasama ini timbul adalah sebagai akibat
adanya keterbatasan physic, biology,
psychology, dan sociology.
“Limitasi physic (limitasi alam) diartikan bahwa
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, ia selalu harus berhubungan dengan alam
misalnya, untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, manusia harus menanam dan
dilakukan bersama-sama dengan orang lain. Jadi, alam bermanfaat bagi diri
manusia, apabila manusia bekerjasama dengan manusia lainnya.”
“Limitasi psychology (ilmu jiwa), manusia jika
dilihat dari aspek ilmu jiwa selalu ingin dihargai, ingin dipuji, ingin
dihormati, karena keinginan ini mendorong manusia untuk bekerjasama atau hidup
berkelompok, sebab jika hidup menyendiri tidak aka nada yang memuji, dan
menghormatinya.”
“Limitasi sociology (limitasi sosial), manusia
jika dilihat dari ilmu sosial aalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.
Limitasi biology,
jika dilihat dari ilmu hayat manusia itu relative lemah dibandingkan dengan
batu, harimau, gajah, dan lain-lain, sehingga untuk memperkuat/mempertahankan
dirinya manusia harus bekerjasama, bersatu, dan mengadakan ikatan dengan
manusia lainnya.
5. Pendekatan Sitem Sosia Teknik (Socio Technologi System Approach)
Pendekatan ini
merupakan salat satu aspek dari teori sistem. Menurut Koontz penekatan ini
merupakan aliran baru dalam manajemen yang dikemukakan oleh E.L. Trist, sebagai
hasil penelitiannya pada pertambangan batu bara di Inggris tahun 1951.
E.L. Trist berpendapat,
bahwa untuk memecahkan masalah sosial dalam manjemen (masalah kerjasama dalam
manajemen) tidak cukup kalau harus melihat dari sistem kerja sama sosial saja,
seperti yang dikemukakan oleh Chester I. Barnard, tetapi di dalan meningkatkan
kerjasama dan produktivitas, harus melihat the
technical system yang menyangkut metode-metode kerja dilingkungan tersebut.
6.
Pendekatan
Teori Keputusan (Decision Theory
Approach)
Pendekatan
manajemen berdasarkan teori keputusan merupakan pemilihan secararasional (rational choice) yang dititikberatkan
pada keputusan rasional, logis, dan ilmiah.
Rational
decision
adalah pemilihan di antara beberapa alternative yang merupakan suatu cara
tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil
secara rasional. Keputusan yang diambil
harus menetapkan “apa yang harus dilakukan, bagaimana, dan bilamana harus
melakukannya”.
7.
Pendekatan
Pusat Komunikasi (Communication Center
Approach)
Pendekatan ini
merupakan bagian dari teori sistem
informasi dan erat sekali hubungannya dengan pendekatan teori keputusan yang
berpendapat manajer sebagai pusat komunikasi. Keputusan ditetapkan oleh manajer
lalu dikomunikasikan kepada para bawahan untuk dilaksanakan dan hasil
pelaksanaannya dikomunikasikan lagi kepada manajer. Jadi, manajer berperan
sebagai penyebar, penerima, penyimpan dan memproses informasi untuk dasar
pengambilan keputusan. Tanpa adanya komunikasi
sebagai sumber informasi, manajer tidak
akan dapat mengambil keputusan yang efektif.
.
8.
Pendekatan
Matematis (Mathematical Approach =
Management Science Approach = Pendekatan Ilmu Manajemen)
Pendekatan ini
melihat manajemen sebagai suatu “sistem proses dalam model-model matematik”.
Penekatan matematis ini dikenal sebagai operation
research/operation analyst yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan
matematis dan telah menamakan dirinya.
Metode yang
digunakan merupakan metode dengan model-model matematis dari berbagai
alternative yang diharapkan akan memperoleh hasil yang optimal.
Tujuan operation research adalah membantu
manajer dalam mengambil keputusan. Pendapat dari managemen cientis adalah jika manajemen di anggap sebagai fungsi
perencanaan, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan yang merupakan proses
yang logis maka dapat dinyatakan matematis
Mereka berpendapat bahwa jika seseorang
tidak dapat menyatakan sesuatu secara matematis maka pernyataan itu tidak
berguna untuk kemukakan.
Rational
choice
juga harus mendasarkan pada angka-angka misalnya dalam menentukan beberapa
barang yang harus dipesan oleh perusahaan, supaya dapat diperoleh (diketahui)
biaya yang terendah. Dengan pendekatan ini bukan berarti resiko dapat
dihilangkan seluruhnya, tetapi lebih mendapat kepastian dari proses manajemen
itu. Proses diartikan apabila menyangkut keberlangsungan dan kesinambungan
sesuatu sejak dimulai hingga berakhir, proses manajemen dimulai dari
perncanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (PODC). Proses
adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan secara berurutan sejak dimulai
sampai berakhirnya aktivitas itu.
9.
Pendekatansituasional
(Contigen Approach)
Menurut
pendekatan ini, mempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional (sikon)
internal atau eksternal organisasi pada saat tersebut. Masalah masalah yang
dihadapi diselesaikan dan diatasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga
pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda
pula.
An
interdisciplinary approach
Menurut
penekatan ini, untuk mempelajari manajemen, kita harus mempelajari ilmu-ilmu
lainnya, misalnya sosiologi, psikologi, dan lain sebagainya, karena setiap
masalah sosial (manusia) tidak ada yang berdiri sendiri, tetapi selalu ada
kaitannya dengan masalah-masalah lainnya. Demikian juga bahwa setiap keputusan
dan pemecahan masalah yang diambil selalu memberikan pengaruh (positif atau
negatif) pada masalah-masalah sosial lainnya. Hal inilah yang mengharuskan jika
kita ingin mempelajari manajemen kita harus memahami manusia.
10.
Pendekatan
Sumber Daya Manusia (Human
Resources/Supportive Approach)
Menurut
pendekatan ini manajemen dipelajari dengan sumber daya manusia sebagai dasar
kajian atau tinjauan. Pendekatan sumber daya manusia dipelajari (diteliti) mengenai
masalah-masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja dan
motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dari sumber saya manusia itu. Potensi
sumber daya manusia (SDM) yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, pada
dasarnya tergantung pada kemampuan fisik dan daya pikirnya
11. Pendekatan Kombinasi (Operation Approach)
Menurut
pendekatan ini manajemen dipelajari berdasarkan kombinasi dari semua pendekatan
di atas (1 s.d 10).
Koontz dan O’
Donnel menyusun bukunya berdasarkan pendekatan kombinasi (operation approach) dengan menyatukan beberapa pengetahuan yang
berhubungan dengan manajemen pada pekerjaan manager
C.
FUNGSI
-FUNGSI MANAJEMEN
Manajemen oleh para penulis dibagi
atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah :
a. Supaya
sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
b. Agar
analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam.
c. Untuk
menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.
Fungsi-fungsi
manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama. Ini di sebabkan latar
belakang penulis, pendekatan yang dilakukan tidaksama.
Robbert tanem baung
mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
1. Kompleksnya
perusahaan karena jumlahnya sangat banyak maupun karena perkembangan lapangan
usaha dan organisasi yang berbebeda-beda.
2. Tidak
adanya persamaan terminoogi di antara ratusan pengarang yang menyangkut
konsepyang sama.
3. Pemakaian
kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilai nya.
4. Oleh
masing-masing pengarang kurang di uraikan fungsi-fungsi manajement lain nya.
5. Kadang
diselipkan soal teknik, kemahiran di antara fungsi-fungsi manajer.
6. Memcampuradukan
fungsi dan proses.
7. Deskripsi
fungsi-fungsi sangat subjektif.
8. Mencampuradukkan fungsi dan kegiatan
pekerjaan.
Berdasarkan
alasan-alasan di atas, kita tidak perlu memperdebatkan pembagian fungsi-fungsi
manajemen tersebut. Yang lebih penting, perlu kita ketahui pengertian
fungsi-fungsi danaktivitsa-aktivitas yang harus di lakukan pada setiap fungsi
fungsimental itu. Dalamprakteknya pembagian fungsi fundamental ini tidak dapat
di bedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer ( top manajer, middle
, dan lower manajer), dalam usaha ataua aktivitas-aktivitasnya untuk mencapai
tujua. Harus melaksanakan semua fungsi tersebut, hanya skop dan menekan nya
yang berbeda-beda. Setiap manajer dalam pelaksanaan tugasnya,aktifitasnya, dan
kepemimpinannya untuk mencapai tujuan harus melakukan
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian dengan baik.
Tugas-tugas manajer,
terhadap fungsi-fungsi manajemen
1. Top
manajer (TM) tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan organazing
daripada kepada fungsi directing dan controling.
2. Middle
manager (MM) tugasnya terhadap planing dan organizing seimbang dengan directing
dan controling
3. Lower
manager (LM) Tugasnya lebih banyak pada fungsi recting atau actuting dan
controling daripada kefungsi planning dan organizing
Tugas-tugas tersebut
meliputi :
Perencanaan
Perencanaan
adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan,keijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dari alternatif
yang ada.
Pengorganisasian
Tindakan
pengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang,
sehingga mereka dapat bekerjasama secara efesien, dan dengan demikian
memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengarahan
Membuat
semua anggota kelompok agar mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta
bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian
Pengendalian
Menurut
Earl.p.strongPengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
pengendalian agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu bahwa komponen-komponen dalam
sistem manajemen, pendekatan manajemen serta fungsi manajemen sangat perlu
dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar hubugan antara atasan
dan bawahan maupun dosen dengan mahasiswa lebih harmonis lagi dan dapat
menjalankan sistem manajemen organisasi maupun tempat kerjanya secara baik dan
benar.
Dan konsep sistem
manajemen, pendekatan manajemen serta fungsi manajemen merupakan konsep tri tunggal yang
tidak dapat dipisahkan, jika semua dipahami oleh semua pihak organisasi/tempat
kerja tersebut sangat mungkin untuk memiliki nama besar dan menjadi
organisasi/perusahaan internasional.
Serta
menurut kelompok kami sistem yang tepat atau yang terbaik untuk suatu
perusahaan,sekolah atau organisasi dapat ditentukan sesuai kebutuhan namun
dapat mengambil kebaikan-kebaikan dari sistem yang telah dikemukakan
Kalau
pendekatan alangkah lebih baik jika menggunakan pendekatann kombinasi yang
menggabungkan beberapa cara pendekatan tersebut.
Sementara
dalam fungsi sudah jelas pengklasifikasian menurut jabatan manager terssebut
hanya perlu dipebaiki dalam penerapan tugas-tugasnya saja agar manager atau
pimpinan akan lebih memahami pekerjaannyamasing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
- · http://firman25.blogspot.com/2013/10/beberapa-pendekatan-dalam-pemikiran.html pada tanggal 14 september pukul 15:40
- · Hasibuan,Malayu S.P. 2011 Manajemen Dasar,Pengertian Dan Masalah. Jakarta:Bumi Aksara Hal:26-37.