lita

Cute Blue Flying Butterfly
Cute Blue Flying Butterfly

Rabu, 29 Oktober 2014

SISTEM,PENDEKATAN DAN FUNGSI MANAJEMEN



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak pernah lepas dari Manajemen. Tidak hanya untuk kebutuhan formal dilingkungan kerja maupun universitas saja, akan tetapi selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari,bahkan sejak kecilpun tanpa disarari kita telah menage diri kita.

Oleh karena itu pembuatan makalah yang bertemakan sistem,pendekatan dan fungsi manajemen ini dilatar belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata kuliah pengantar manajemen pendidikan serta untuk membantu pembacanya dalam  memperdalam pengetahuan ilmu sistem manajemen,pendekatan manajemen maupun  fungsi dari manajemen itu sendiri. Hal ini sangat diperlukan agar pembacanya dapat memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan ilmu manajemen.

Semoga pembaca dapat memahami isi dari makalahsistem,pendekatan dan fungsi manajemen iniserta dapat mengaplikasikannya  dalam kerhidupan sehari-hari.

B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang pembuatan makalah ini dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yaitu:
·         Apa yang dimaksud dengansistem,pendekatan dan fungsi manajemen?
·         Bagaiman cara memilah pendekatan sistem dan pendekatan serta fungsi?

C.   Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari pembuatan makalah yang  ini yaitu :
·         Pembaca dapat memahami sistem,pendekatan dan fungsi manajemen agar dapat menerapkan penggunaan nya secara baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
·         Pembaca dapat menentukan pilihan di berbagai sistem maupun pendekatan mana yg sesuai dengan  kebutuhannya.

                                                         
A.   SISTEM – SISTEM MENAJEMEN

Sistem mangemen yang diterapkan oleh manager dalam memimpin suatu organisasi (perusahaan) tergantung pada karakter seseorang manager dan keadaan organisasi yang dipimpinnya. Sitem – sistem manajemen itu dapat dibedakan atas :

1.      Manajemen Bapak ( Paternalistik Magement )
2.      Manajemen Tertutup ( Close Mangement )
3.      Manajemen Terbuka ( Open Management )
4.      Manajemen  Demokrasi ( Democratic Management )
Uraian singkat mengenai keempat sistem manajemen diatas, adalah sebagai berikut :
*      Manajemen Bapak
Dalam sistem manajemen bapak ini diartikan bahwan setiap usaha dan aktifitas organisasi para pengikut (bawahan) selalu mengikuti jejek bapak. Apa yang dikatakang (diperintahkan) bapak itulah yang benar. Dalam hal ini tidak ada alternatif lain kecuali mengikuti bapak. Manager manganggap pemimpinnya itulah yang paling baik, paling pintar, dan paling benar.
Kebaikan dan kelemahan manajemen bapak ini adalah sebagai berikut :
Kebaikannya : 
1.      Adalah jika bapak atau pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan cepat dikerjakan, sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik.
Kelemahan :
1.      Jika bapak tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut menyeleweng
2.      Kemajuan organisasi terbatas, sebab hanya tergantung pada bapak, bawahaannya hanya robot saja
3.      Kalau terjadi penggantian pimpinan maka pimpinan baru akan sulit untuk melakukan tugas – tugas kepemimpinan sebab para bawahan terbiasa mengkultuskan pimpinan lamanya
4.      Para bawahan menjadi orang–orang yes man saja, sehingga daya pikir kreativitasnya tidak ada
Di Indonesia tampak ada kecenderungan menejemen bapak ini artinnya bapak senang (ABS). Hal ini perlu kita perbaiki. Asal bapak senang (ABS) dasarnya diciptakan oleh atasan/pimpinan, karena dia hanya mau menerima laporan – laporan yang baik – baik saja tanpa mengecek kebenarannya.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
*      Manajemen Tertutup

Dalam manajemen tertutup, manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan para bawahannya walaupun dalam batas – batas tertentu saja.
Kaputusan – keputusan diambilnya tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pangambilan keputusan tersebut.

Kebaikannya :

1.      Kerahasian dan keadaan perusahaan sangat terjamin
2.      Pengambilan keputusan cepat,karena tidak melibatkan partisipasi bawahan dalam proses  pengambilan keputusan
Keburukannya :
1.      Para bawahan/pengikut tidak mengetahui keadaan prusahaan,apakan untung atau rugi
2.      Problem dan pemeceahan masalah yang dihadapi perusahaan hanya dihadapi manajer
3.      Tidak mempersiapkan kader-kader penggantinya dimasa depan
4.      Menumbulkan sikap apatis para bawahan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi
Manajemen tertutup ini biasanya diterpkan oleh seseorang manajer otoriter karena dia manganggap yang paling pintar, berkuasa, dan lain sebagainya. Falsafat kepemimpinanya adalah “bawahan untuk manajer (atasan)”
*      Manajemen Terbuka

Manajemen terbuka ini diterapkan dengan cara sebagai berikut.
a.       Manajer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) perusahaankepada para bawahannya , sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan (orgsnisasi).dan semakin tinggi kedudukanbawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia perusahaan (organisasi). Akan tetapi top manjer selalu dipegang teguh oleh manajer (atasan).
b.      Seorang manajer dalam mengambil keputusan , terlebih dahulu memerikan kesempatan kepada para bawahannya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya. Tegasnya,manajer mengajak para bawahannya untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalahyang dihadapi. Keputusan  terakhir tetap berada di tangan manajer.

Manajemen terbuka ini mempunyai kebaikan dan keburukan sebagai berikut :
Kebaikan-kebaikannya:
1.      Para bawahan ikut serta memikirkan kesulitan  yang dihadapi organisasi (perusahaan) dan ikut pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi dan mengembangkan usaha-usaha organisasi.
2.      Para bawahanmengetahui arah yanga diambil organisasi, sehingga jika telah menjadi keputusan mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakannya.
3.      Para bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.
4.      Para bawahan terbina dan terlatih, sehingga pengkaderan berkembang dan kesinambungan ( regenerasi ) terjamin.
5.      Akan menimbulkan suatu kompetisi yang sehat sambil mereka berlomba-lomba mengembangkan kecakapan dan kemampuannya.
6.      Akanmenimbulkan kerja sama yang semakin baik dan hubungan-hubungan yang semakin harmonis.
7.      Akan menimbulkan perasaan senasibdansepenanggungan serta solidaritas yang semakin baik.
Keburukan-keburukannya :
1.      Pengambilan keputusan lama dan bertele-tele,dan biaya semakin banyak,sebab diadakannya pertemuan-pertemuan.
2.      Rahasia perkusahaan kurang terjamin karenaada kemungkinan para pejabat yang mengikuti pertemuan membocorkannya.
3.      Kecakapan dan kepemimpinan manajer akan diketahui para bawahan sehinngga wibawanya berkurang.

Perlu di perhatikan bahwa bawahan yang diikut sertakan dalam pertemuan-pertemuan harus didasarka atas kedudukan pejabat dan tingkat kerahasiaan masalah-masalahuang akan diputuskan. Manajemen terbuka ini biasanya diharapkan oleh manajer partisiparif karena “falsafah kepemimpinannya adalah manajer “atasan’ untukitu bawahan”.


*      Manajemen Demokrasi

Pelaksanaan manajemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya dalam proses pengambila keputusan,dimana paraanggota/bawahan diajak dan diikutsertakan berpartisipasi memberikan saran-saran dan cara pemecahan masalah yang dihadapi.

Perbedaan manajemen terbuka dan demokrasi terletak pada:

1.      Manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan didalam suatu organisasi yang setiap anggotanya memiliki hak yang sama seperti MPR,DPR,Koperasi,dan lain-lainnya.sedangkan organisasi terbuka dapat dilaksanakan diorganisasi maupun perusahaan.
2.      Dalam manajemen demokrasi setiap anggota “ikut menetapkan keputusan”berdasarkan suara terbanyak (keputusan bersama), sedangkan manajemen terbuka keputusannya hanya ditetapkan oleh pimpinan saja.
Kebaikan manajemen demokrasi antara lain adalah :
1.      Keputusan yang diambil lebih relatifbaik karena dipikirkan dan diputuskan oleh orang banyak orang.
2.      Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.
3.      Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan oleh anggota.
4.      Ruang lingkup dan arah keputusandiketahui oleh masyarakat.
Keburukan-keburukannya:
1.      Biaya dan waktu mengambil keputusannya cukup lama bahkan bertele-tele sebab pemikiran-pemikiran para anggotanya tidak sama dan sering berargumentasi.
2.      Adanya tirani minoritas dari para anggota misalnya:
a.       Minoritas yang kalah suara dengan terpaksa menyetujui keputusan yang ditetapkan.
b.      Sekelompok minoritas karena keliahaian dankecakapannya berargumentasi maka ia dapat mempengaruhi para anggota hanya memikirkanpendapatnya, ide-idenya untuk disetujui menjadi suatu keputusan.
c.       Kelicikan pimpinan sidang mengarahkan rapat dalam mengelola keputusan misalnya dengan menanyakan “siapa yang tidak setuju acungkan tangan” biasanya orang yang ragu-ragu.
Dari keempat sistem manajemen di atas tidak satupun yang mempunyai keunggulan mutlak,sebab sama-sama mempunyai kebaikan dan keburukannya.
Harbison myers  dalam bukunya management in the industrial world mengemukakan tipe-tipe manajemen sebagai berikut.
1.      Patrimonial management, perusahaan dimilikidan dipimpin serta kedudukan-kedudukannya yang penting dipegang oleh anggota-anggota keluarga sendiri.
2.      Political management, kedudukan-kedudukan yang amat penting di dalam organisasi atau perusahaan diduduki oleh orang-orang yang mempunyai hubungan poliltik dan didasarkan kepada keesetiaan mereka terhadap partai politik atau golongan tertentu.
3.      Professional management , kedudukan penting didalam organisasi atau pesrusahaan diserahkan kepada para ahli , mereka yang benar-benar telah membuktikan kecakapannya . jadi, tidak didasarkan pada golongan atau hubungan tertentu,tetapi semata-mata didasarkan pada kemampuan dan prestasi.

B.   PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN

Ada berbagai pendekatan (approach) yang dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu manajemen, yaitu:
1.      Pendekatan Berdasarkan Kebiasaan
2.      Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Antarindividu
3.      Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Kelompok
4.      Pendekatan Sistem Kerja Sama Sosial
5.      Pendekatan Sistem Sosio Teknik
6.      Pendekatan Teori Keputusan
7.      Pendekatan Pusat Komunikasi
8.      Pendekatan Matematis
9.      Pendekatan Situasional
10.  Pendekatan Sumber Daya Manusia
11.  Pendekatan Kombinasi

Uraian singkat dari berbagai pendekatan manajemen di atas adalah sebagai berikut.

1.      Pendekatan Berdasarkan Kebiasaan (Empirical Case  Approach)
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut “sejarahnya  dan asal usulnya berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa yang lalu”. Beberapa kasus yang pernah terjadi dianalisis untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa depan, berdasarkan hasil analisis itu lalu ditarik kesimpulan dan dijadikan pedoman berpikir dalam menerapkan manajemen.

2.      Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Antarindividu (Interpersonal Behavior Approach)
Pada pendekatan ini manajemen dipelajari berdasarkan “hubungan antara manusia” yakni tingkah laku hubungan manajer dengan bawahan dan tingkah laku hubungan bawahan dengan bawahan sebagai manusia.topik-topik yang dipersoalkan dalam pendekatan adalah “human relations, motivasi, kepemimpinan, perilaku manusia, psikologi dan komunikasi.

3.      Pendekatan Berdasarkan Kelakuan Kelompok (Group Behavior Approach)
Dalam pendekatan ini manajemen dipelajari dari “psikologi sosial suatu pola budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia” (organization behavior) yang diartikan sebagai sistem, pola hubungan antara manusia di… kelompok.

Chester I. Barnard berpendapat bahwa masalah-masalah sosial di dalam organisasi meliputi attitude, habit, pressure, dan conflicts.Attitude, habit, pressure dan conflicts ini dalam lingkungan budaya merupakan sumbangan yang berharga bagi manajemen. Misalnya dalam faktor habit (tolong-menolong) merupakan dasar dari suatu organisasi
.
4.      Pendekatan Sistem Kerja Sama Sosial (Cooperative Social System Approach)
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari teori sistem atau merupakan bagian dari teori sistem. Pendekatan sistem kerjasama sosial sangat berperan dalam manajemen, karena semua manajer berkerja dalam suatu sistem sosial. Manajer memimpin suatu organisasi berdasarkan kerjasama manusia. Kerjasama ini timbul adalah sebagai akibat adanya keterbatasan physic, biology, psychology, dan sociology.

“Limitasi physic (limitasi alam) diartikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, ia selalu harus berhubungan dengan alam misalnya, untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, manusia harus menanam dan dilakukan bersama-sama dengan orang lain. Jadi, alam bermanfaat bagi diri manusia, apabila manusia bekerjasama dengan manusia lainnya.”
“Limitasi psychology (ilmu jiwa), manusia jika dilihat dari aspek ilmu jiwa selalu ingin dihargai, ingin dipuji, ingin dihormati, karena keinginan ini mendorong manusia untuk bekerjasama atau hidup berkelompok, sebab jika hidup menyendiri tidak aka nada yang memuji, dan menghormatinya.”

“Limitasi sociology (limitasi sosial), manusia jika dilihat dari ilmu sosial aalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri.

 Limitasi biology, jika dilihat dari ilmu hayat manusia itu relative lemah dibandingkan dengan batu, harimau, gajah, dan lain-lain, sehingga untuk memperkuat/mempertahankan dirinya manusia harus bekerjasama, bersatu, dan mengadakan ikatan dengan manusia lainnya. 
 
5.      Pendekatan Sitem Sosia Teknik (Socio Technologi System Approach)
Pendekatan ini merupakan salat satu aspek dari teori sistem. Menurut Koontz penekatan ini merupakan aliran baru dalam manajemen yang dikemukakan oleh E.L. Trist, sebagai hasil penelitiannya pada pertambangan batu bara di Inggris tahun 1951.
E.L. Trist berpendapat, bahwa untuk memecahkan masalah sosial dalam manjemen (masalah kerjasama dalam manajemen) tidak cukup kalau harus melihat dari sistem kerja sama sosial saja, seperti yang dikemukakan oleh Chester I. Barnard, tetapi di dalan meningkatkan kerjasama dan produktivitas, harus melihat the technical system yang menyangkut metode-metode kerja dilingkungan tersebut.


6.      Pendekatan Teori Keputusan (Decision Theory Approach)
Pendekatan manajemen berdasarkan teori keputusan merupakan pemilihan secararasional (rational choice) yang dititikberatkan pada keputusan rasional, logis, dan ilmiah.

Rational decision adalah pemilihan di antara beberapa alternative yang merupakan suatu cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil
secara rasional. Keputusan yang diambil harus menetapkan “apa yang harus dilakukan, bagaimana, dan bilamana harus melakukannya”.

7.      Pendekatan Pusat Komunikasi (Communication Center Approach)
Pendekatan ini merupakan bagian dari teori  sistem informasi dan erat sekali hubungannya dengan pendekatan teori keputusan yang berpendapat manajer sebagai pusat komunikasi. Keputusan ditetapkan oleh manajer lalu dikomunikasikan kepada para bawahan untuk dilaksanakan dan hasil pelaksanaannya dikomunikasikan lagi kepada manajer. Jadi, manajer berperan sebagai penyebar, penerima, penyimpan dan memproses informasi untuk dasar pengambilan keputusan. Tanpa adanya komunikasi
sebagai sumber informasi, manajer tidak akan dapat mengambil keputusan yang efektif.
.
8.      Pendekatan Matematis (Mathematical Approach = Management Science Approach = Pendekatan Ilmu Manajemen)
Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu “sistem proses dalam model-model matematik”. Penekatan matematis ini dikenal sebagai operation research/operation analyst yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan matematis dan telah menamakan dirinya.
Metode yang digunakan merupakan metode dengan model-model matematis dari berbagai alternative yang diharapkan akan memperoleh hasil yang optimal.
Tujuan operation research adalah membantu manajer dalam mengambil keputusan. Pendapat dari managemen cientis adalah jika manajemen di anggap sebagai fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan yang merupakan proses yang logis maka dapat dinyatakan matematis                                                                   


Mereka berpendapat bahwa jika seseorang tidak dapat menyatakan sesuatu secara matematis maka pernyataan itu tidak berguna untuk kemukakan.
Rational choice juga harus mendasarkan pada angka-angka misalnya dalam menentukan beberapa barang yang harus dipesan oleh perusahaan, supaya dapat diperoleh (diketahui) biaya yang terendah. Dengan pendekatan ini bukan berarti resiko dapat dihilangkan seluruhnya, tetapi lebih mendapat kepastian dari proses manajemen itu. Proses diartikan apabila menyangkut keberlangsungan dan kesinambungan sesuatu sejak dimulai hingga berakhir, proses manajemen dimulai dari perncanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (PODC). Proses adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan secara berurutan sejak dimulai sampai berakhirnya aktivitas itu.

9.      Pendekatansituasional (Contigen Approach)
Menurut pendekatan ini, mempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional (sikon) internal atau eksternal organisasi pada saat tersebut. Masalah masalah yang dihadapi diselesaikan dan diatasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.
An interdisciplinary approach
Menurut penekatan ini, untuk mempelajari manajemen, kita harus mempelajari ilmu-ilmu lainnya, misalnya sosiologi, psikologi, dan lain sebagainya, karena setiap masalah sosial (manusia) tidak ada yang berdiri sendiri, tetapi selalu ada kaitannya dengan masalah-masalah lainnya. Demikian juga bahwa setiap keputusan dan pemecahan masalah yang diambil selalu memberikan pengaruh (positif atau negatif) pada masalah-masalah sosial lainnya. Hal inilah yang mengharuskan jika kita ingin mempelajari manajemen kita harus memahami manusia.

10.       Pendekatan Sumber Daya Manusia (Human Resources/Supportive Approach)
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dengan sumber daya manusia sebagai dasar kajian atau tinjauan. Pendekatan sumber daya manusia dipelajari (diteliti) mengenai masalah-masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja dan motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan produktivitas  kerja dari sumber saya manusia itu. Potensi sumber daya manusia (SDM) yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, pada dasarnya tergantung pada kemampuan fisik dan daya pikirnya

11.  Pendekatan Kombinasi (Operation Approach)
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari berdasarkan kombinasi dari semua pendekatan di atas (1 s.d 10).

Koontz dan O’ Donnel menyusun bukunya berdasarkan pendekatan kombinasi (operation approach) dengan menyatukan beberapa pengetahuan yang berhubungan dengan manajemen pada pekerjaan manager


                                                                     
C.   FUNGSI -FUNGSI MANAJEMEN
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah :
a.       Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
b.      Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam.
c.       Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.
Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama. Ini di sebabkan latar belakang penulis, pendekatan yang dilakukan tidaksama.
Robbert tanem baung mengemukakan pendapatnya sebagai berikut.
1.      Kompleksnya perusahaan karena jumlahnya sangat banyak maupun karena perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbebeda-beda.
2.      Tidak adanya persamaan terminoogi di antara ratusan pengarang yang menyangkut konsepyang sama.
3.      Pemakaian kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilai nya.
4.      Oleh masing-masing pengarang kurang di uraikan fungsi-fungsi manajement lain nya.
5.      Kadang diselipkan soal teknik, kemahiran di antara fungsi-fungsi manajer.
6.      Memcampuradukan fungsi dan proses.
7.      Deskripsi fungsi-fungsi sangat subjektif.
8.       Mencampuradukkan fungsi dan kegiatan pekerjaan.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, kita tidak perlu memperdebatkan pembagian fungsi-fungsi manajemen tersebut. Yang lebih penting, perlu kita ketahui pengertian fungsi-fungsi danaktivitsa-aktivitas yang harus di lakukan pada setiap fungsi fungsimental itu. Dalamprakteknya pembagian fungsi fundamental ini tidak dapat di bedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer ( top manajer, middle , dan lower manajer), dalam usaha ataua aktivitas-aktivitasnya untuk mencapai tujua. Harus melaksanakan semua fungsi tersebut, hanya skop dan menekan nya yang berbeda-beda. Setiap manajer dalam pelaksanaan tugasnya,aktifitasnya, dan kepemimpinannya untuk mencapai tujuan harus melakukan perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian dengan baik.

Tugas-tugas manajer, terhadap fungsi-fungsi manajemen
1.      Top manajer (TM) tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan organazing daripada kepada fungsi directing dan controling.
2.      Middle manager (MM) tugasnya terhadap planing dan organizing seimbang dengan directing dan controling
3.      Lower manager (LM) Tugasnya lebih banyak pada fungsi recting atau actuting dan controling daripada kefungsi planning dan organizing


                                                                

Tugas-tugas tersebut meliputi :

Perencanaan
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,keijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dari alternatif yang ada.

Pengorganisasian
Tindakan pengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efesien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Pengarahan
Membuat semua anggota kelompok agar mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian

Pengendalian
Menurut Earl.p.strongPengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu pengendalian agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.






BAB III
PENUTUP

A.   SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu bahwa komponen-komponen dalam sistem manajemen, pendekatan manajemen serta fungsi manajemen sangat perlu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar hubugan antara atasan dan bawahan maupun dosen dengan mahasiswa lebih harmonis lagi dan dapat menjalankan sistem manajemen organisasi maupun tempat kerjanya secara baik dan benar.

Dan konsep sistem manajemen, pendekatan manajemen serta fungsi manajemen merupakan konsep tri tunggal yang tidak dapat dipisahkan, jika semua dipahami oleh semua pihak organisasi/tempat kerja tersebut sangat mungkin untuk memiliki nama besar dan menjadi organisasi/perusahaan internasional.

Serta menurut kelompok kami sistem yang tepat atau yang terbaik untuk suatu perusahaan,sekolah atau organisasi dapat ditentukan sesuai kebutuhan namun dapat mengambil kebaikan-kebaikan dari sistem yang telah dikemukakan
Kalau pendekatan alangkah lebih baik jika menggunakan pendekatann kombinasi yang menggabungkan beberapa cara pendekatan tersebut.
Sementara dalam fungsi sudah jelas pengklasifikasian menurut jabatan manager terssebut hanya perlu dipebaiki dalam penerapan tugas-tugasnya saja agar manager atau pimpinan akan lebih memahami pekerjaannyamasing-masing.




DAFTAR PUSTAKA